Raksasa Dari Jogja
(RDJ) merupakan novel pertama Dwitasari, salah satu mahasiswi Sastra
Indonesia FIB UI (Depok, Jawa Barat) yang mulai menyenangi dunia tulis-menulis
sejak ia masih mengenakan seragam putih-merah. Seperti yang tertulis dalam
novel RDJ, bagi Dwitasari menulis adalah salah satu bentuk tindakan nyata,
ketika tak lagi ada orang yang menyediakan sepasang telinga untuk mendengar.
♥♡
Bianca Dominique. Hobi membaca buku. Sangat sabar namun tak percaya ‘cinta’.
♥♡
Bianca Dominique. Hobi membaca buku. Sangat sabar namun tak percaya ‘cinta’.
Setiap manusia butuh
cinta? Butuh jatuh cinta? Lalu, apa salahnya jika tak jatuh cinta? Bukankah
jatuh itu sakit? Manusia akan mati? Menjadi perawan atau perjaka tua? Tak
berkeluarga? … (hlm.4)
Bianca
memang tak percaya cinta, namun secara diam-diam ia mencari-cari jawaban atas
pertanyaan itu. Memandangi hidup yang diisi oleh kekerasan Papanya kepada
Mamanya memang sudah biasa. Papanya temperamen, Mamanya sangat lemah. Seimbang.
Sering melihat mamanya mendapat perlakuan yang berbanding terbalik dari makna
cinta itu yang membuatnya enggan dan takut percaya cinta.
Letisha
Ananda, sahabat yang memiliki kesamaan nasib dengannya dan tempat dimana
berbagi beragam rasa kini membuat ia semakin enggan percaya cinta. Letisha
merebut Joshua Prasetia Hutomo, cinta pertamanya.
Bianca
memutuskan untuk meninggalkan Jakarta. Melupakan Letisha dan pengkhianatannya,
melupakan kekerasan Papanya. Ia ingin bahagia. Bianca meneruskan kuliah di
universitas swasta terbaik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tinggal dirumah Bude
Sumiyati dan tentunya bertemu Kevin, sepupunya. Kevin hampir sempurna, sangat
menyayangi Bianca layaknya adik sendiri. Tokoh yang paling saya suka dalam
novel ini adalah Kevin :) .
Jogja
mempertemukan Bianca dengan seorang malaikat pembawa kabar baik. Gabriel
namanya. Pertemuan yang selalu terjadi secara tidak sengaja, secara perlahan
dan harus melewati banyak konflik itu akhirnya membuat Gabriel mempercayakan
Bianca sebagai tulang rusuk yang sengaja diciptakan Tuhan untuknya. Bianca
menemukan Gabriel, begitu pun Gabriel menemukan Bianca.
Dua manusia bersatu
untuk menyimpan cinta. Seorang aku dan seorang kamu telah menjadi kita. Meredam
egoisme, menyatukan idealisme. Melupakan perbedaan, mengakhiri beban. (hlm.268)
Cerita
RDJ dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti, ratusan bahkan ribuan
kata-katanya dirangkai oleh Dwitasari menjadi paragraf yang enak dibaca. Tidak
terlalu baku, tidak pula membosankan. Novel ini cocok untuk orang-orang yang
mengelu-elukan Jogja, karena lumayan banyak tempat yang penulis bahas.
Gambar
pada sampul sesuai dengan judul dan isi novelnya. Diilustrasikan seorang wanita
(Bianca) yang bertemu dengan laki-laki berpostur tubuh setinggi rak buku
Bianca. Itulah orang yang disebut “monster” oleh Kevin dan “Mas Jangkung” oleh
Vanessa dalam novel ini, laki-laki itulah yang disebut “Raksasa Dari Jogja”,
Gabriel. Ilustari Tugu Jogja mempertegas latar tempat novel ini dan kumpulan
warnanya juga mendukung gambaran remang-remang Jogja di malam hari.
Ada
sebagian tulisan dalam novel ini yang diselipkan bahasa Jawa. Sayangnya
tidak semua diberitahu artinya dibawah halaman. Tidak menjadi masalah bagi
segelintir orang (termasuk saya) yang mengerti bahasa tersebut, namun mungkin
akan menjadi pertanyaan “ini artinya apa” bagi segelintir orang juga.Dilihat
secara keseluruhan, novel ini bagus dan mengandung banyak pesan. Lancarnya alur
cerita dapat menutupi kekurangan-kekurangan yang ada
Usaha itu gaya
dikali perpindahan. Kalau usaha nol dan perpindahan nol, berarti kamu cuma gaya
dong. -Nessa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar