Sabtu, 12 Juli 2014

La Tahzan For Hijabers



Buku ini diawali dengan quote dari Asma Nadia yang menggugah:
Ketakutan tak membuat perubahan apapun. Tapi keberanian sering melahirkan kejutan yang membuat dunia jadi berbeda dari sebelumnya.

Berikut pengantar dari Asma Nadia untuk buku  “La Tahzan For Hijabers” yang memuat tentang kenapa bukunya judulnya La Tahzan lalu apa hubungannya dengan hijabers?

Di sini Asma Nadia menceritakan mengenai kisah pertamanya berjilbab waktu SMA, di masa itu berjilbab bukanlah pilihan yang mudah karena anak ABG yang berjilbab itu masih bisa di hitung jari. Apalagi dengan kondisi Mamanya yang mualaf. Sampailah Asma Nadia menemukan ayat berikut (QS Ali Imran: 139):
Wala tahinu wala tahzanu wa antumul a’lawn in kuntum mu’minin (Janganlah kamu merasa rendah dan bersedih karena kamu adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman)

Raksasa dari Jogja


Raksasa Dari Jogja (RDJ) merupakan novel pertama Dwitasari, salah satu mahasiswi Sastra Indonesia FIB UI (Depok, Jawa Barat) yang mulai menyenangi dunia tulis-menulis sejak ia masih mengenakan seragam putih-merah. Seperti yang tertulis dalam novel RDJ, bagi Dwitasari menulis adalah salah satu bentuk tindakan nyata, ketika tak lagi ada orang yang menyediakan sepasang telinga untuk mendengar.      
                                                   

   Bianca Dominique. Hobi membaca buku. Sangat sabar namun tak percaya ‘cinta’. 
Setiap manusia butuh cinta? Butuh jatuh cinta? Lalu, apa salahnya jika tak jatuh cinta? Bukankah jatuh itu sakit? Manusia akan mati? Menjadi perawan atau perjaka tua? Tak berkeluarga? … (hlm.4)

Assalamu'alaikum Beijing!


Ajarkan aku mantra pemikat cinta Ahei dan Ashima, maka akan kutaklukkan penghalang segala rupa agar sampai cintaku padanya


Dewa dan Ra sudah lama membina kasih. Cinta yang teramat besar membuat hati mereka terikat amat kuat. Gerbang pernikahan pun telah di depan mata, selangkah lagi untuk benar-benar menjadi satu. Tapi malang tak dapat ditolak. Nafsu tak beradab menyeret Dewa pada kesalahan yang mengharuskannya menanggung tanggung jawab yang kemudian terasa menghimpitnya selama berbulan-bulan.

Divergent


Novel aksi berjudul “Divergent” menceritakan tentang manusia dewasa yang dibagi menjadi lima jenis menurut karakteristik mereka masing-masing. Kelima jenis kategori tersebut adalah Candor (jujur), Erudite (genius), Amity (suka damai), Dauntless (pemberani) dan Abnegation (penolong tanpa pamrih).

Sedangkan untuk kategori "Divergent" adalah kategori yang tidak termasuk ke dalam kelima jenis kategori karakteristik tersebut karena memiliki berbagai macam kepribadian yang menonjol dalam dirinya. 

Seorang wanita bernama Tris diperankan oleh Shailene Woodley harus menghadapi tes penentuan nasibnya.Tris merasa gugup dan penasaran sekaligus ingin mengetahui berada di golongan manakah dia berada. Namun di saat menjalani tes, Tris merasa ada yang tidak beres dan kemudian hasilnya dia tidak termasuk ke dalam 5 golongan yang ada
.  Lalu seorang wanita yang menguji dirinya dan menyuruh Tris untuk menjaga rahasia identitas dirinya sebagai  seorang Divergent.

Kamis, 08 Mei 2014

Terapi Menyucikan hati

Dengan Cintamu itu, shalat-shalat malam dan malam-malam perjumpaan denganNya akan selalu merindukanmu.

Dalam hati yang hadir adalah manisnya keimanan harapan akan perlindunganNya dan bangga atas karuniaNya.

Setiap saat engkau mawas diri atas semua gerak gerik hatimu, waspada atas semua sikapmu, dan evaluasi semua tindakanmu.

Hatimu akan takut melakukan perkara syubhat, apalagi haram.

Jiwamu akan terasah, hatimu akan terasuh, pikiranmu akan terdidik, dan mata batinmu akan melihat kebenaran.

Setiap siang dan malam yang engkau lalui adalah ibadah bahkan tidurmu adalah ibadah.

Engkau meraih derajat kemuliaan orang-orang sholeh, para syahid, dan nabi. Semua itu dapat diraih bila punya hati yang lembut dan suci.

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.

Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.

Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”