Saat
puing-puing itu pecah..
Saat suara penyeru-Nya
diperdengarkan
Ketahuilah bahwa aku
selalu menyebut namamu dalam do’aku
Dan rasa yang
terpendam di hati..
Jiwa yang lama menanti
Akan sirna..
Karena cinta telah
tumbuh di hati
Dan bukan untuk
sekedar dihayati Tapi di resapi..
Tak usah resah, tak
usah gundah..
Karena di batas
waktuku nanti.. ‘
Kan kujemput dirimu menjadi
bedadariku..
Biar pun lama..
Namun tetaplah
menanti…
Sebagai seorang wanita, apa jadinya saat seorang lelaki
yang kamu sukai secara tidak langsung memberikan harapan kepadamu bahwa ia akan
kembali suatu saat untuk melamarmu. Dan kamu pun menanti.. Menanti.. Dan
menanti hingga bertahun lamanya. Beberapa lelaki datang untuk melamarmu namun
kamu telah menutup pintu hatimu karena anggapanmu, telah ada yang mengisi
kekosongan hatimu itu. Namun.. Setelah lama menanti, kamu mendengar kabar bahwa
lelaki yang kamu nantikan telah menikah bersama wanita lain. Dan dia bahagia..
Apa yang kamu rasakan saat itu? Dan sebagai seorang isteri, apa yang kamu
rasakan dan apa yang akan kamu lakukan saat tahu bahwa sebelum menikahi dirimu,
suamimu pernah berjanji untuk menikahi wanita lain. Dan suamimu tidak dapat
menepati janjinya tersebut karena dia telah memilih dirimu untuk menjadi
pendamping hidupnya. Dan kamu mendengar bahwa wanita itu masih menanti suamimu
dan terus mengharapkan kedatangan suamimu untuk menepati janjinya. Ia menjadi
murung dan sering sakit-sakitan karena telah menaruh harapan pada suamimu namun
suamimu tak kunjung jua menjemputnya. Sebagai seorang wanita kamu pasti bisa
merasakan betapa sakitnya di khianati oleh seorang lelaki.