Dengan Cintamu itu, shalat-shalat malam dan malam-malam perjumpaan denganNya akan selalu merindukanmu.
Dalam hati yang hadir adalah manisnya keimanan harapan akan perlindunganNya dan bangga atas karuniaNya.
Setiap saat engkau mawas diri atas semua gerak gerik hatimu, waspada atas semua sikapmu, dan evaluasi semua tindakanmu.
Hatimu akan takut melakukan perkara syubhat, apalagi haram.
Jiwamu akan terasah, hatimu akan terasuh, pikiranmu akan terdidik, dan mata batinmu akan melihat kebenaran.
Setiap siang dan malam yang engkau lalui adalah ibadah bahkan tidurmu adalah ibadah.
Engkau meraih derajat kemuliaan orang-orang sholeh, para syahid, dan
nabi. Semua itu dapat diraih bila punya hati yang lembut dan suci.
Kamis, 08 Mei 2014
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin
“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”
Langganan:
Postingan (Atom)